Udah beribu-ribu tahun, gue tak muncul di permukaan bumi, Seperti biasanya, sebagai seorang mahasiswa yang aktif dalam
perkuliahan #aktif ketika final test. Gue selalu terburu-buru mengejar kursi porsi
gue, Setiap akhir semester kanapa mesti ada yang nama nya final tes, seandainya
ga ada mungkin hidup para mahasiswa seperti gue ni bakalan tentram dan
sejahtera kali apalagi gue dapat BLSM.
Final Tes, sudah tradisi di setiap kampus (mungkin) dan juga
sebagai kutukan yang harus gue tuntut mengejar S1 gue. Kata pepatah dahulu,
bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian, tapi kalo kayak gue gini
pepatahnya bakalan berubah “bersakit-sakit dahulu dan sakit-sakit terus-terusan,
dimana senang-senangnya”.
Tiap pagi gue dibangunkan oleh ayam gue yang GILA, ga
pengertian, ga perhatian sama gue. Jam 5 subuh udah teriak-teriak kayak sehabis
jambulnya terbakar gto. Jam 5 gue bangun,, plookkkkkkkk, nyungsep di bawah
ranjang,. Ayam gue yang gila apa guenya yang malas, hanya ibu yang mengandung
yang tau gue, dan jangan salahkan ibu yang mengandung.
Setelah gue beranjak dari tempat tidur gue, gue langsung
ngadain Ritual, dengan keadaan mata gue merem, gue terus
ngebom,,,,aarrgghhhhhhh...plonggggggg !!!! ,,aarrgghhhhhhh...plonggggggg !!!! tak hanya satu yang gue bom tapi
beberapakali. Dua kota pun hancur Hirosima dan Nagasaki.
Pemboman pun berakhir tragis,,,,ribuan mayat bergelatakan Bom Molotov dengan bau spagetinya menerpa.
Ngomongin masalah final test lagi, saat final test gue heran
pada mahasiswa satu kelas gue dan mungkin
di kelas lain bisa terjadi juga ya.
Ruangan untuk final test bisa berubah menjadi ruangan
pesawat terbang taman-teman. Itulah kelebihan dari kampus dan mahasiswa di
tempat gue. Siapa yang lebih cepat bakalan terbang dengan santainya (#duduk di
belakang atau di pojok), jika terlambat
bakalan terbang dengan pesawat yang sayapnya patah terus dengan mesin pompa air
nyembur-nyembur di pantat pesawatnya, Loe bakalan terguncang berhadapan dengan
pengawas final test (#duduk di depan), hanya bisa tersenyum memandang ke depan
dan pasrah, Jika hal tersebut terjadi, sama seperti halnya gue yang terlambat,
pasti’in Loe membawa tasbih,,Loe guna’in tuch buat berzikir di depan moga ada
superman atau Ironman yang tak sengaja lewat ngebantu pewawat Loe yang lagi
terguncang. Namun jika Loe belajar dengan giatnya, atau mungkin buku Loe bakar
terus abunya di cemplungin ke air dalam gelas dan Loe minum dech, mungkin otak
Loe bisa lebih encer dari sebelumnya (#ajaran sesat) jika ga tahan kemungkinan besar Loe bakalan masuk rumah sakit terdekat nunggu malaikat pencabut jenggot Loe keluar dan bisa menjawab soal
final test.
Saat final test semua kursi porsi ruangan bakalan udah di
pesan sama orang yang lebih duluan duduk, misalnya 1 deret ada 6 kursi dan ada
2 orang yang datang dudukin tuch kursi, dan di samping-sampingnya masih ada 4
kursi kosongkan tuch,,,Loe coba’in aja taroh tas Loe di sto maka bakalan
terjadi semburan api gunung krakatau dech,,, (#woy,, itu udah ada orangnya,
teman gue lagi di jalan, *1 deret udh di pesan). Maka saat itu dunia pun
terbalik,,ketika hanya kursi di depan berhadapan dengan pengawas Final test aja
lagi yang kosong, Loe duduk di sto atau terjun dari jendela lantai 2 terus
jatuh ke bawah (masa iya jatuh ke atas) dengan kepala bocor, hidung sama telinga,
mata, dan mulut loe terpisah, berantakan, otak loe yang berhamburan kayak
pentol goreng pke saus jatuh di tanah. Oohhhhhhhh Nooooo.......!!!! Apa jadinya
dunia ini jika kampus menjadi pesawat terbang kayak di kampus gue.